Jumat, 03 Maret 2017

TUGAS AKHIR SENI BUDAYA KELAS XII

TUGAS

SENI BUDAYA

 








*      SENI MUSIK
*      SENI RUPA
*      SENI TARI
*      SENI TEATER
Untuk memenuhi tugas akhir semester mata pelajaran seni budaya yang di bimbing oleh A.Gaffer, S.Pd.
Di susun oleh:
ü  IDA FARIDA
ü  IRFAN
ü  JUM’ATUL JANNAH
ü  JUNIARSI LARASARI
ü  JUPRIADI
ü  KHAIRUL JIHAD
ü  M. ILYAS
ü  M.SALEH
ü  M.FAUZIN AL HABIB
ü  MARIANTI
ü  MEGA DWI SAMAWATI

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 1 EMPANG

TAHUN AJARAN 2016/2017








DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………2
A.      Latar Belakang………………………………………………………………………………………………….3
B.      Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………3
C.      Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………4
A.      SENI MUSIK………………………………………………………………………………………………………4
B.      SENI RUPA…………………………………………………………………………………………………………8
C.      SENI TARI…………………………………………………………………………………………………………13
D.      SENI TEATER……………………………………………………………………………………………………17
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………22
A.      KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………22
B.      SARAN……………………………………………………………………………………………………………23




KATA PENGANTAR
Assalmu’alikum Wr.Wb.
Makalah seni budaya adalah materi yang menyajikan materi yang lebih spesifik karena mengingat karya seni tradisional di Indonesia ini begitu banyak. Kami hanya mengambil empat sub tema yaitu seni musik, seni rupa, seni  tari dan seni teater. Makalah ini dibagi menjadi 3 bab diantaranya bab pertama yaitu pendahuluan, bab kedua yaitu pembahasan disinilah tempat dibahas ke empat sub tema tersebut dan yang terakhir adalah penutup.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini terutama rekan- rekan kami yang tergabung di kelompok dua. Kepada para pengguna makalah ini, kami menunggu kritik dan saran membangun yang dapat meningkatkan kualitasnya di masa mendatang


Empang, 21 Februari 2017



penyusun








BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni music, seni rupa, seni tari dan seni teater. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia memiliki cirri kahs masing-masing dalam 4 seni tersebut.Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian terutama empat pembahasan utama kita yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang ke empat seni tersebut. Apakah dan bagaimanakah seni itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini......
B.         Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami ke empat seni yang ada di indonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1.       Apa itu Seni musik ?
2.      Apa itu Seni rupa ?
3.      Apa itu Seni tari ?
4.      Apa itu Seni teater?
C.         Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya  keunika-keunikan kesenian di Indonesia yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN
A.      SENI MUSIK
1.      Pengertian Seni  Musik.
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.
Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam :
o   Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
o   Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
o    Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.  Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. David Ewen mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagaiIlmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.
2.       Seni Musik Modern.
            Pada umumnya, kaum muda saat ini lebih mengenal musik modern daripada musik tradisional/daerah. Hal ini dapat kita lihat pada setiap konser musik modern selalu dipadati oleh kaum muda dan juga kalau kita perhatikan media musik di HP/komputer kaum muda maka hampir 99,99% adalah album musik modern.
Musik modern nusantara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
1.       Dangdut
ciri-cirinya: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cendrung minor, ekspresi berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.
2.       Pop
ciri-cirinya: melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, fleksibel dan mudah dipadukan dengan dengan jenis lain, lagu mudah disenandungkan dan mudah dipahami, harmoni tidak rumit, tempo bervariasi.
3.       Balada
ciri-cirinya: mirip dengan pop, tempo lambat dan sedang, pola melodi bervariasi, lirik ekspresif, mengisahkan suka duka kehidupan.
4.       Rock
ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cendrung keras, tempo lambat/cepat, harmoni sangat rumit.
5.       Rhythm dan Blues.
Rhythm dan Blues adalah musik penyatuan budaya Amerika dan Afrika setelah Perang Dunia II (1939-1945) yang juga merupakan tanggapan terhadap musik populer Amerika. R&B adalah paduan dari jenis musik blues, jazz, boogie-woogie dan musik gospel. Artis utama yang menampilkan gaya R&B adalah Nat King Cole pada tahun 1950.

3.      Seni Musik Tradisional.
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.
Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional kita dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
1.        Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.
a.      Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
b.       Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
c.         Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa Tengah.
d.        Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
e.      Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
2.        Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa. Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.

3.        Instrumen Musik Tiup.
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40 – 100 cm dengan garis tengah 2 cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4 – 6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura dan Papua.

4.      Fungsi Musik Tradisional dan Moderen.
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.
a.      Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian,perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapadaerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memilikikekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai saranakegiatan adat masyarakat.
b.         Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhanakibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan denganwarga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menontonpagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akanberbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
c.        Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah mediauntuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikanpotensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran,gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
d.        Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagianggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritmetertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa ataukegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan,bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
e.      Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan olehmasyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tariandaerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musikdaerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarianmodern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.















B.      SENI RUPA     
1        Pengertian Seni Rupa
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
2        Macam-macam Seni Rupa
Beberapa macam seni rupa sebagai berikut :
1)      Seni Rupa Murni
a.      Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
b.         Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu.
c.             Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).
d.         Seni instalasi (pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu.Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa.
e.         Seni pertunjukan (Performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
f.          Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
2)      Desain
a.      Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut
b.       
c.          Disain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
d.            Desain industri (Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
3)      Kriya
a.      Kriya tekstil
b.      Kriya kayu
c.       Kriya keramik
d.      Kriya rotan
3        Pengertian Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
4        Sejarah Umum Seni Lukis
 Zaman prasejarah Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan.Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
5        Sejarah Seni Lukis di Indonesia
Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia.Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda.
Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai.Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda.Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
6         Aliran-Aliran Seni Lukis
a.      Aliran Neo-Klasik
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :  
o   Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
o   Bentuk selalu seimbang dan harmonis
o   Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
o   Raut muka tenang dan berkesan agung.
o   Berisi cerita lingkungan istana.
o   Cenderung dilebih-lebihkan. Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867).
b.      Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. 
c.       Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan:“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).
d.      Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme.Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
e.      Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
C.      SENI TARI
1.      Pengertian Seni Tari
seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
a.      Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas :          Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang.
Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.Contohnya: Tari gambir anom (Jawa Tengah)
b.       Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan oleh banyak orang atau lebih dari 2.
c.       Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2 orang (berpasangan) seperti:

2.       Sejarah Seni Tari
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu. James R. Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:1) periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,3) periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan4) periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.
3.      Jenis Seni Tari
a.      Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan musiknya.Contohnya tari balet .
b.      Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku atau kelompok masyarakat tertentu.Contohnya tari gambyong.
c.       Tari kreasi baru
Contohnya tari tani (menggambarkan petani menggarap sawah)
d.      Tari dramatic
Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang.
4.      Fungsi Seni Tari
Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu:
a.      Seni tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya.
b.      Seni tari sebagai hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri

c.       Seni tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.
d.      Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
e.      Seni tari sebagai pertunjukan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
5.      Simbol Dalam Seni Tari
Gerak adalah aktivitas yang dilakukan manusia didalam kehidupan. Artinya manusia dalam mengungkapan segala perasaan marah, kecewa, takut, senang, akan nampak pada perubahan - perubahan yang ditimbulkan melalui gerakan anggota tubuh. Gerak berasal dari pengolahan hasil dari perubahan dan akan melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi yang dirangkai menjadi sebuah tarian.
Tari adalah ekspresi jiwa, oleh sebab itu didalam tari mengandung maksud-maksud tertentu. Dari maksud yang jelas dan dapat dirasakan oleh manusia. Maksud atau simbol gerak yang dapat dimengerti atau abstrak yang sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat dirasakan keindahannya.
6.      Nilai Estetis Dalam Gerak Tari
Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah kalian mengalami pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tak akan sama sebab keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu.
Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat.
7.      Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan
Melakukan gerak tari dengan menggunakan hitungan akan lebih mengetahui bagaimana teknik dan proses dalam melakukannya. Dalam prosesnya melaksanakan gerak tari dapat dilakukan dengan perorangan, berpasangan atau berkelompok. Sekarang, cobalah kita melaksanakan salah satu gerak burung terbang dengan hitungan 2 x 8, dengan tempo lambat dan lakukan kembali gerakan itu dengan tempo cepat. Apakah ada perbedaan dari gerak yang kalian lakukan? Berikan pendapat kalian? Gerakan badan pada tari, diantaranya sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper.
Gerak kepala dalam tari jawa yaitu pacak gulu, gebesan, gileg, gelieur, anggukan dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri Gerakan kaki Debeg, yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam. Gerakan tangan Malangkerik, yaitu gerakan posisi tangan berkacak pinggang. Menthang, yaitu gerakan meluruskan tangan ke samping. Nggrodha, yaitu gerakan siku di tekuk. Panggel, yaitu mengadu pangkal pergelangan tangan 

D.     SENI TEATER
1.      Pengertian teater
 Arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, band dan sebagainya.
Arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakanx diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media : percakapan,gerak dan laku dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian    dan    tarian.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan
2.      Sejarah perkembangan teater di Indonesia
Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti     seeing Place (Inggris). Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog)     dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu     memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan bahwa     teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM..
a.      Teater Tradisional
Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006) mengatakan, sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan     bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarn    ya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara  di mana teater tradisional    lahir.
Macam-macam teater tradisional Indonesia adalah :wayang kulit, wayang wong, lenong, randai,     drama    gong,arja,ubrug,ketoprak,    dansebagainya
b.      Teater Transisi    (Modern)
Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional dengan model garapan memasukkan unsur-
3.      Unsur-unsur teater    menurut urutannya
o   Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor
o   Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak    bunyi
   dan gerak rupa)
o   Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran
o   Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
o   Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
o   Lakon  sebagai  unsur  penjalin (cerita, non cerita, fiksi    dan narasi)
o   Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia 
ü  Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya
a)      Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaa
bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah
pertunjukan     yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll
b)      Teater Keraton yaitu Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan
kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas
dengan tingkat artistik sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum
bangsawan yang dekat dengan dewa-dewa. Contoh;teater wayang
c)      Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat
dan keraton teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan
tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk
dari kebutuhan baru sebagai fnomena modern dlm seni pertunjukan diIndonesia.
d)      Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan
sebagai tipe melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi
yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas. Pendukuk
teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang menggeluti teater secara
serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan pencarian,
eksperimen berbagai bentuk teater untuk mwujudkan teaterIndonesia masa kini.
ü  Teater sebagai Imitasi Kehidupan
1.       Ciri-ciri teater sebagai imitasi kehidupa
o   Plot atau alur cerita sebagai bentuk kehidupan manusia
o   Adanya suatu action sebagai pelukisan hidup manusia
o   Adanya hubungan bahasa pentas dan sastra
o   Pemeran (penokohan atau perwatakan
o   Konflik manusia merupakan dasar lakol
o   Dialognya banyak berorientasi pada dialog hidup masyarakat
2.       Ciri-ciri peran dramatis dalam pertunjukan teater
o   Peran merupakan kreasi yang dilakukan oleh actor atau aktris
o   Peran yang dibawakan bersifat alamiah dan wajar
ü  Peranan     penyutradaraan dalam menciptakan struktur penyajian teater
Sutradara yaitu orang yang mengoordinasikan segala anasir  Pementasan. Sejak latihan  dimulai sampai selesai. Maka dari itu sutradara harus menguasai segi artistic dan segi teknis pementasan. Adapun tugas dan peranan sutradara adalah :
o   Memilih pemain
o   Menjelaskan penafsiran lakon kepada pemain
o   Menyusun rencana pembiayaan
o   Mendiskusikan rancangan tata panggung, tata rias, dan tata cahaya
o   Menyusun program teaterikal
o   Melatih para pemain
o   Mewujudkan lakon di atas pentas
o   Memberikan dorongan moral dan mengamati pertunjukan selama pertunjukan 
Berlangsung
4.      Persiapan Pementasan Teater
1.      Pemilihan peran
Aktor dan aktris merupakan tulang pementasan. Pemilihan actor atau aktris
Biasanya disebut casting. Ada lima macam teknik casting yaitu:
a.      Casting by ability, yaitu pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan.
b.      Casting titype, yaitu pemilihan peran berdasarkan atas kecocokan fisik     pemain
c.       Antitype casting, yaitu pemilihan peran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang dibawakan (berlawanan dengan watak dan cirri fisiknya sendiri)
d.      Casting to emotional temperament, yaitu pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran
e.      Therapeutic casting, yaitu pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologi dalam diri
2.      Mengadaptasikan karakter peran sesuai casting
Berperan adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama.Sejauh mana keterampilan seseorang actor dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan memasuki serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakannya
3.      Hal yang harus diperhatikan oleh pemeran
a.      kreasi yang dilakukan actor atau aktris
b.      Peran yang dibawakan harus bersifat Alamiah dan wajar
c.       Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa dan  tujuan dari pementasan
d.      Peran yang dibakan harus diosesauikan dengan periode tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.



4.      Menunjukan pola permainan (blocking)
Dalam seni peran setiap tokoh harus mampu memerintah badan, suara,emosi dan semua situasi dramatic. Ia harus mampu membantu dan mengontro.l
Adapun contoh permainan (blocking) gerak-gerak pokok yang harus disiapkan oleh pemeran, yaitu
o   Latihan tubuh
o   Latihan suara
o   Observasi dan imajinasi
o   Latihan konsentrasi
watak tokoh sebagai berikut:
o   Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
o   Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang cerita.
o   Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu (baik untuk protagonis maupun antagonis)
Berdasarkan peranannya dalam tokoh serta fungsinya, terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut:
ü  Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan gerakan lakon. Tokoh
sentral merupakan biang keladi pertikaian (protagonist dan antagonis).
ü  Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral Dapat juga disebut perantara tokoh sentral (tritagonis).
ü  Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dari mata rantai cerita.
5.      Mementaskan teater Nusantara
Pementasan teater merupakan kerja atau karya kolektif. Keberhasilan suatu pementasan tidak hanya ditentukan oleh sutradara, tetapi juga melibatkan 
berbagai unsur secara serentak dan kelompok yang mendukung pementasan.
Adapun orang-orang yang terlibat dalam pementasan:
a.     Aktor atau aktris sebagai tokoh yang memerankan langsung cerita
b.     Sutradara, yaitu pekerja teater yang bertugas memimpin actor atau aktris dan pekerja teknis dalam pementas
c.      Produser yang bertugas memberikan biaya pementasa
d.     Manager yang mengatur pelaksanaan pementasan
Penata pentas yaitu yang mengatur penghidupan peran di pentas, pengaturan pentas seperti pengaturan pentas, dekorasi, Tata lampu (lighting), tata suara, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pentas

BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik karena definisi paling mendasar dari musik itu sendiri adalah merupakan bunyi yang teratur. Musik modern nusantara dikelompokkan, antara lain:
              Dangdut, Pop, Balada, Rock, Rhythm dan Blues.
Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana
atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi
pengiring tari, dan sarana ekonomi.
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art).
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia.





     
B.      SARAN
Dengan mengenal lebih banyak karya seni  di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. semoga apa makalah yang kami susun ini bisa menjadi penambah ilmu pengetahuan kita terutama bagi pembacanya dan bisa menjadi acuaan pembelajaran.
Sebagai manusia pasti ada kekurangannya oleh karenanya kami sangat membutuhkan masukannya demi sempurnanya makalah ini tentu yang kami harapkan adalah masukan yang sifatnya membangun.