DEVINISI DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
Adalah
peroses perubahan baik kearah kemumduran maupun ke arah kemajuan atau berkembangan
suatu kelompok sosial akibat adanya interaksi dan interpendensi baik antar
anggota maupun kelompok dan antar anggota suatu kelompok dengan anggota
kelompok lain
Jadi dapat dikatakan bahwa dapat berubah
dan berkembang sesuai dengan situasi kehidupan manusia yang bersifat dinamis.
Ø PERSOALAN
PEMIMPIN JUGA IKUT MENJADI PENENTU DALAM SEBUAH DINAMIKA SOSIAL.....DILIHAT
DARI BENTUK KEPEMIMPINAN ,SISTEM DAN TUGAS ATAU TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
BENTUK KEPEMIMPINAN
bentuk bentuk
kepemimpinan antara lain:
1. Kepemimpinan otokrasi : ketentuan dibuat oleh pimpinan, tingkah laku dari
kegiatan kelompok diputuskan oleh pimpinan, pimpinan selalu memberikan tugas
pada setiap anggota, pimpinan dapat memuji atau mencela pekerjaan anggota.
2. Kepemimpinan demokratis :
segala kegiatan kelompok dibicarakan dan didiskusikan bersama, anggota bebas
bekerja dengan siapa saja, pimpinan memuji dan mencela anggota secara obyektif,
pimpinan berusaha, bersikap, dan berbuat seperti anggota.
3. Kepemimpinan liberal : pimpinan
jarang ikut campur dalam kegiatan anggota; pimpinan menyiapkan kebutuhan bagi
anggota; pembagian tugas dan kerja sama diserahkan anggota; pimpinan tidak
memberikan komentar selama kelompok melaksanakan kegiatan, kecuali diminta
pendapatnya.
4.
Kepemimpinan
kharismatik : kepemimpinan yang diangkat
berdasarkan kepercayaan yang
datang dari lingkungannya.
5.
Kepemimpinan
tradisional: bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya diangkat atas dasar tradisi yang berlaku pada masyarakat.
6. Kepemimpinan rasional legal : bentuk kepemimpinan yang diangkat atas dasar
pertimbangan pemikiran tertentu dan penunjukan langsung.
7. Kepemimpinan operasional : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat
atas dasar banyaknya inisiatif atau aktivitas yang dilaksanakannya.
8. Kepemimpinan popularitas : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas
dasar kepopuleran (banyaknya menerima pilihan) dari pemilihnya.
9. Kepemimpinan talent : bentuk kepemimpinan berdasarkan kecakapan tertentu
yang dimiliki oleh seseorang.
10. Kepemimpinan perwakilan : bentuk kepemimpinan yang diangkat menjadi wakil dari
kelompok tertentu sehingga ada pimpinan pusat yang merupakan gabungan pimpinan
kelompok.
11.
12. Kepemimpinan parental : bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya bersikap sebagai keluarga.
13. Kepemimpinan expert : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat
berdasarkan kecakapan atau keahlian yang dimiliki seseorang.
14. Kepemimpinan artist : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat
berdasarkan atas keterkenalan individu pada lingkunggannya.
15. Kepemimpinan manipulator : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan
pendukung untuk kepentingan pribadi.
16. Kepemimpinan positif : bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan jalan
memberi kepuasan hati mereka. Pimpinan tidak hanya memerintah, tapi juga
memberi penjelasan, menyediakan kebutuhan anggota, dan memberi kebebasan untuk
melaksanakan.
17. Kepemimpinan negatif : bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan kekuasaan untuk mengancam atau
menakut-nakuti agar anggota mengerjakan tugas mereka.
18.
Kepemimpinan
menerima : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya bersedia menerima segala sesuatau dari luar ketika menjalankan
tugasnya.
19. Kepemimpinan menyerang/menggunakan : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan
segala sesuatu dari luar dirinya sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan
tugasnya.
20. Kepemimpinan menimbun : bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar, tetapi
selalu berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya sendiri
walaupun seringkali pendapatnya diambil dari luar dirinya sesuai dengan
kepentingannya.
21. Kepemimpinan memasarkan : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya merasa bahwa
dirinya sebagai orang yang serba pandai/tahu dan ia cenderung memimpin dengan
imbalan yang memadai.
22. Kepemimpinan produktif : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya sadar akan
kemampuan dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk mendorong anggota sehingga
tiap-tiap anggota menjadi produktif.
SISTEM KEPEMIMPINAN
Sering kali
sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada stafnya untuk bekerja
efektif, efiien, produktif, dan kreatif. Tetapi sayangnya sistem dan nilai kerja
organisasi mereka tidak mendukung semangat dan antusias yang ada dalam pikiran
si pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh jika sistem dan nilai
organisasi mendukung semua misi dan visi yang dimiliki organisasi tersebut.
Jika pemimpin hanya mengandalkan kepada semangat dan motivasi, tetapi tanpa
didukung dengan sistem dan nilai organisasi yang selaras dengan semua rencana
dan tujuan akhir organisasi tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi
mimpi tanpa wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan
cerita kegagalan.
Pemimpin
yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan nilai kerja organisasi
yang selaras dengan semua rencana dan arah tujuan yang ada. Sebab, dia memahami
bahwa untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana, maka dia harus
menyelaraskan semua misi, visi, dan nilai ke dalam sebuah tindakan yang
didukung oleh sistem yang selaras dengan tujuan organisasi tersebut.
Sistem dan
nilai kerja yang selaras dengan semua tujuan organisasi akan mampu menjadi
kekuatan andal, yang bisa berfungsi secara efektif untuk menindaklanjuti semua
mimpi organisasi menjadi realitas yang nyata. Mungkin seharusnya seorang
pemimpin memperhatikan dan sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan
nilai kerja yang ada sekarang, sebelum membuat rencana - rencana muluk untuk
mencapai sukses bersama organisasi yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan
nilai kerja yang sesuai dengan arah organisasi, maka semua usaha dan kerja
keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan.
Leaders,
Sebuah kepemimpinan yang digerakan tanpa sistem dan nilai kerja yang jelas
adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri sendiri. Bila ini terus
berlangsung dalam jangka waktu lama, maka orga
nisasi akan
bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya akan terlihat
berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Semangat dan vitalitas saja
belumlah cukup untuk menghasilkan sebuah kinerja maksimal, tapi untuk semua itu
harus didukung dengan sistem dan nilai organisasi yang senyawa dengan misi,
visi, dan nilai dari organisasi tersebut. Pemimpin yang pintar tidak mungkin
mau bekerja dalam sistem dan nilai yang tidak jelas. Dan, buatnya hal
terpenting adalah membuat semua orang hidup dalam sebuah ruang dan waktu kerja
yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin
tidaklah seharusnya takluk dengan ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan
nilai yang sesuai dengan kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak
bisa buka suara, dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan nilai
yang sudah usang. Hal ini dapat berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya
kepemimpinannya dalam sistem dan nilai lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan
realitas kehidupan hari ini.
Dengan model
kepemimpinan berbasis sistem dan nilai
ini, nantinya sebuah organisasi dapat berjalan bukan berdasarkan atau
tidak terletak pada komando dari orang yang duduk di puncak perusahaan. Nilai
kepemimpinan, justru terletak pada sistem yang dipahami setiap orang yang
berada di dalam sebuah organisasi. Teori kepemimpinan baku, yang lebih kurang
merujuk pada keberadaan seorang pemimpin puncak untuk mempengaruhi orang lain
untuk melakukan sesuatu, haruslah sekarang mulai ditinggalkan. Karena
bagaimanapun nilai kepemimpinan ada pada perorangan di setiap lini dimana
dengan memiliki self-awareness
(kesadaran diri sendiri), yang mengerti kekuatan, kelemahan, memiliki
nilai-nilai, dan pandangan tersendiri. Memiliki
ingenuity, yakni kemauan berinovasi dengan keyakinan dan mau
menyesuaikan dengan perubahan dunia.
Memiliki
love (cinta), yang mendorong seseorang berinteraksi dengan pihak lain dengan
tingkah laku positif yang juga bisa membuka potensi pihak lain. Serta
terpenting memiliki courage (keberanian)
untuk mengoptimalkan potensi diri sendiri dan potensi orang lain dengan dasar
ambisi dan disertai keinginan sendiri dan bersama-sama untuk mencapai
keberhasilan.
Karena
itulah Leaders, Sistem dan Nilai merupakan landasan terpenting dalam mewujudkan
sebuah misi menjadi realitas yang bermanfaat buat keberhasilan organisasi. Kita
sering terjebak kepada rutinitas yang dikendalikan oleh sistem dan nilai usang,
dan akibatnya semua program dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji
coba terus.
Sudah
menjadi tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan
menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan kultur yang
sudah tidak selaras dengan tantangan hari ini. Tetapi semua itu memerlukan
kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus dari pemimpin. Tidak ada
yang tidak mungkin kita kerjakan dengan sempurna, bila saja kita mau selalu
bekerja dengan menata dan merawat sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman. Pemimpin itu adalah mata hati yang harus menggunakan semua
sikap positifnya untuk menciptakan segala kebaikan buat semua orang. Dan, untuk
itu pemimpin harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan nilai
kerja organisasi terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakan semua
aspek kepentingan organisasi.
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB PEMIMPIN
· Structuring the situation, pemimpin bertugas untuk memberi struktur yang jelas
terhadap situasi rumit yang dihadapi kelompok
· Controlling group behaviour, pemimpin mengawasi tingkah laku anggota kelompoknya
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
· Spokesman of the group, pemimpin dapat menjadi juru bicara sebagai wakil
kelompoknya pada pihak luar.
· Menyelami kebutuhan dan keinginan kelompok.
· Memilih kehendak yang realistis dari kelompoknya.
· Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi
kehendak mereka.
· Menemukan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai
kehendak tersebut
· Information and opinion giver, pemimpin adalah pemberi keterangan dan pendapat.
· Information and opinion seeker, pemimpin sebagai pencari keterangan dan pendapat.
· Strater, pemimpin
dapat mengendalikan.
· Direction giver, pemimpin sebagai pemberi tujuan kelompok yang ingin dicapai.
· Summaizer, pemimpin
sebagai pembuat ringkasan apa yang dikerjakan.
· Coordinator, pemimpin
sebagai koordinator kelompok dalam kegiatan kelompok.
· Diagnoser, pemimpin
sebagai penganalisis terhadap segala sesuatu yang dihadapi kelompok.
· Energizer, pemimpin
sebagai pengarah anggota kelompok ke arah kegiatan dan pencapaian tujuan
kelompok.
· Reallity tester, pemimpin
juga memberikan ujian secara reakter terhdap kelompok.
· Evaluator, pemimpin
sebagai pemberi penilaian terhadap kegiatan kelompok dalam pencapaian tujuan.