Selasa, 23 Februari 2016

PERSOALAN PEMIMPIN JUGA IKUT MENJADI PENENTU DALAM SEBUAH DINAMIKA SOSIAL.....DILIHAT DARI BENTUK KEPEMIMPINAN ,SISTEM DAN TUGAS ATAU TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

DEVINISI DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
            Adalah peroses perubahan baik kearah kemumduran maupun ke arah kemajuan atau berkembangan suatu kelompok sosial akibat adanya interaksi dan interpendensi baik antar anggota maupun kelompok dan antar anggota suatu kelompok dengan anggota kelompok lain
Jadi dapat dikatakan bahwa dapat berubah dan berkembang sesuai dengan situasi kehidupan manusia yang bersifat dinamis.
Ø  PERSOALAN PEMIMPIN JUGA IKUT MENJADI PENENTU DALAM SEBUAH DINAMIKA SOSIAL.....DILIHAT DARI BENTUK KEPEMIMPINAN ,SISTEM DAN TUGAS ATAU TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
BENTUK KEPEMIMPINAN
bentuk bentuk kepemimpinan antara lain:
1.      Kepemimpinan otokrasi    : ketentuan dibuat oleh pimpinan, tingkah laku dari kegiatan kelompok diputuskan oleh pimpinan, pimpinan selalu memberikan tugas pada setiap anggota, pimpinan dapat memuji atau mencela pekerjaan anggota.
2.      Kepemimpinan demokratis : segala kegiatan kelompok dibicarakan dan didiskusikan bersama, anggota bebas bekerja dengan siapa saja, pimpinan memuji dan mencela anggota secara obyektif, pimpinan berusaha, bersikap, dan berbuat seperti anggota.
3.      Kepemimpinan liberal : pimpinan jarang ikut campur dalam kegiatan anggota; pimpinan menyiapkan kebutuhan bagi anggota; pembagian tugas dan kerja sama diserahkan anggota; pimpinan tidak memberikan komentar selama kelompok melaksanakan kegiatan, kecuali diminta pendapatnya.
4.        Kepemimpinan kharismatik : kepemimpinan yang diangkat berdasarkan       kepercayaan yang datang dari lingkungannya.
5.        Kepemimpinan tradisional: bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar tradisi yang berlaku pada masyarakat.
6.      Kepemimpinan rasional legal : bentuk kepemimpinan yang diangkat atas dasar pertimbangan pemikiran tertentu dan penunjukan langsung.
7.    Kepemimpinan operasional : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar banyaknya inisiatif atau aktivitas yang dilaksanakannya.
8.    Kepemimpinan popularitas : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat atas dasar kepopuleran (banyaknya menerima pilihan) dari pemilihnya.
9.      Kepemimpinan talent : bentuk kepemimpinan berdasarkan kecakapan tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
10.  Kepemimpinan perwakilan : bentuk kepemimpinan yang diangkat menjadi wakil dari kelompok tertentu sehingga ada pimpinan pusat yang merupakan gabungan pimpinan kelompok.
11.   
12.    Kepemimpinan parental : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya bersikap sebagai keluarga.
13.  Kepemimpinan expert : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan kecakapan atau keahlian yang dimiliki seseorang.
14.  Kepemimpinan artist : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya diangkat berdasarkan atas keterkenalan individu pada lingkunggannya.
15.  Kepemimpinan manipulator : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan pendukung untuk kepentingan pribadi.
16.    Kepemimpinan positif : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan jalan memberi kepuasan hati mereka. Pimpinan tidak hanya memerintah, tapi juga memberi penjelasan, menyediakan kebutuhan anggota, dan memberi kebebasan untuk melaksanakan.
17.  Kepemimpinan negatif : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan kekuasaan untuk mengancam atau menakut-nakuti agar anggota mengerjakan tugas mereka.
18.                   Kepemimpinan menerima : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya bersedia menerima segala sesuatau dari luar ketika menjalankan tugasnya.
19.  Kepemimpinan menyerang/menggunakan : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan segala sesuatu dari luar dirinya sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan tugasnya.
20.  Kepemimpinan menimbun : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar, tetapi selalu berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya sendiri walaupun seringkali pendapatnya diambil dari luar dirinya sesuai dengan kepentingannya.
21.  Kepemimpinan memasarkan : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya merasa bahwa dirinya sebagai orang yang serba pandai/tahu dan ia cenderung memimpin dengan imbalan yang memadai.
22.  Kepemimpinan produktif : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya sadar akan kemampuan dirinya dan menggunakan kemampuannya untuk mendorong anggota sehingga tiap-tiap anggota menjadi produktif.


SISTEM KEPEMIMPINAN
Sering kali sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada stafnya untuk bekerja efektif, efiien, produktif, dan kreatif. Tetapi sayangnya sistem dan nilai kerja organisasi mereka tidak mendukung semangat dan antusias yang ada dalam pikiran si pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh jika sistem dan nilai organisasi mendukung semua misi dan visi yang dimiliki organisasi tersebut. Jika pemimpin hanya mengandalkan kepada semangat dan motivasi, tetapi tanpa didukung dengan sistem dan nilai organisasi yang selaras dengan semua rencana dan tujuan akhir organisasi tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi mimpi tanpa wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan cerita kegagalan.

Pemimpin yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan nilai kerja organisasi yang selaras dengan semua rencana dan arah tujuan yang ada. Sebab, dia memahami bahwa untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana, maka dia harus menyelaraskan semua misi, visi, dan nilai ke dalam sebuah tindakan yang didukung oleh sistem yang selaras dengan tujuan organisasi tersebut.
Sistem dan nilai kerja yang selaras dengan semua tujuan organisasi akan mampu menjadi kekuatan andal, yang bisa berfungsi secara efektif untuk menindaklanjuti semua mimpi organisasi menjadi realitas yang nyata. Mungkin seharusnya seorang pemimpin memperhatikan dan sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan nilai kerja yang ada sekarang, sebelum membuat rencana - rencana muluk untuk mencapai sukses bersama organisasi yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan nilai kerja yang sesuai dengan arah organisasi, maka semua usaha dan kerja keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan.
Leaders, Sebuah kepemimpinan yang digerakan tanpa sistem dan nilai kerja yang jelas adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri sendiri. Bila ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka orga
nisasi akan bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya akan terlihat berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Semangat dan vitalitas saja belumlah cukup untuk menghasilkan sebuah kinerja maksimal, tapi untuk semua itu harus didukung dengan sistem dan nilai organisasi yang senyawa dengan misi, visi, dan nilai dari organisasi tersebut. Pemimpin yang pintar tidak mungkin mau bekerja dalam sistem dan nilai yang tidak jelas. Dan, buatnya hal terpenting adalah membuat semua orang hidup dalam sebuah ruang dan waktu kerja yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin tidaklah seharusnya takluk dengan ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan nilai yang sesuai dengan kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak bisa buka suara, dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan nilai yang sudah usang. Hal ini dapat berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya kepemimpinannya dalam sistem dan nilai lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan realitas kehidupan hari ini.
Dengan model kepemimpinan berbasis sistem dan nilai  ini, nantinya sebuah organisasi dapat berjalan bukan berdasarkan atau tidak terletak pada komando dari orang yang duduk di puncak perusahaan. Nilai kepemimpinan, justru terletak pada sistem yang dipahami setiap orang yang berada di dalam sebuah organisasi. Teori kepemimpinan baku, yang lebih kurang merujuk pada keberadaan seorang pemimpin puncak untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, haruslah sekarang mulai ditinggalkan. Karena bagaimanapun nilai kepemimpinan ada pada perorangan di setiap lini dimana dengan memiliki  self-awareness (kesadaran diri sendiri), yang mengerti kekuatan, kelemahan, memiliki nilai-nilai, dan pandangan tersendiri. Memiliki  ingenuity, yakni kemauan berinovasi dengan keyakinan dan mau menyesuaikan dengan perubahan dunia.
Memiliki love (cinta), yang mendorong seseorang berinteraksi dengan pihak lain dengan tingkah laku positif yang juga bisa membuka potensi pihak lain. Serta terpenting memiliki  courage (keberanian) untuk mengoptimalkan potensi diri sendiri dan potensi orang lain dengan dasar ambisi dan disertai keinginan sendiri dan bersama-sama untuk mencapai keberhasilan.
Karena itulah Leaders, Sistem dan Nilai merupakan landasan terpenting dalam mewujudkan sebuah misi menjadi realitas yang bermanfaat buat keberhasilan organisasi. Kita sering terjebak kepada rutinitas yang dikendalikan oleh sistem dan nilai usang, dan akibatnya semua program dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji coba terus.
Sudah menjadi tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan kultur yang sudah tidak selaras dengan tantangan hari ini. Tetapi semua itu memerlukan kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus dari pemimpin. Tidak ada yang tidak mungkin kita kerjakan dengan sempurna, bila saja kita mau selalu bekerja dengan menata dan merawat sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pemimpin itu adalah mata hati yang harus menggunakan semua sikap positifnya untuk menciptakan segala kebaikan buat semua orang. Dan, untuk itu pemimpin harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan nilai kerja organisasi terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakan semua aspek kepentingan organisasi.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
·  Structuring the situation, pemimpin bertugas untuk memberi struktur yang jelas terhadap situasi rumit yang dihadapi kelompok
·  Controlling group behaviour, pemimpin mengawasi tingkah laku anggota kelompoknya sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
·  Spokesman of the group, pemimpin dapat menjadi juru bicara sebagai wakil kelompoknya pada pihak luar.

·  Menyelami kebutuhan dan keinginan kelompok.
·  Memilih kehendak yang realistis dari kelompoknya.
·  Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka.
·  Menemukan jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai kehendak tersebut
·  Information and opinion giver, pemimpin adalah pemberi keterangan dan pendapat.
·  Information and opinion seeker, pemimpin sebagai pencari keterangan dan pendapat.
·  Strater, pemimpin dapat mengendalikan.
·  Direction giver, pemimpin sebagai pemberi tujuan kelompok yang ingin dicapai.
·  Summaizer, pemimpin sebagai pembuat ringkasan apa yang dikerjakan.
·  Coordinator, pemimpin sebagai koordinator kelompok dalam kegiatan kelompok.
·  Diagnoser, pemimpin sebagai penganalisis terhadap segala sesuatu yang dihadapi kelompok.
·  Energizer, pemimpin sebagai pengarah anggota kelompok ke arah kegiatan dan pencapaian tujuan kelompok.
·  Reallity tester, pemimpin juga memberikan ujian secara reakter terhdap kelompok.
·  Evaluator, pemimpin sebagai pemberi penilaian terhadap kegiatan kelompok dalam pencapaian tujuan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar