Sabtu, 16 April 2016

DINAMIKA PENDUDUK PEDESAAN

DINAMIKA PENDUDUK PEDESAAN

Secara sosiologis, mentalitas individu dominan dibentuk oleh situasi tata pergaulan dalam masyarakat, termasuk di dalamnya tekanan hidup. Masyarakat tradisional yang tinggal di desa pada umumnya masih lugu, polos, jujur, lemah dan pamrih, semangat solidaritas tinggi dan murni. Adapun factor yang mempengaruhi mentalitas tersebut adalah sbb.
1)  Tekanan hidup terasa lebih ringan.
2)  Masih memiliki waktu yang cukup dan seimbang antara rohaniah dengan keduniawian.
3)  Letaknya di perdalaman berakibat belum banyak dicemari pengaruh media masa.
4)  Kehidupan paguyuban menjadikan warga saling mengenal dan akrab.
Masyarakat perdesaan atau rural community merupakan masyarakat yang pada umumnya memiliki mata pencaharian bertani, berkebun, berladang. System kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam di antara anggotanya.
Cara bertani masih dilakukan dengan tradisional dan tidak efisien karena belum dikenal mekanisasi dalam pertanian. Kegiatan bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga atau masyarakatnya sendiri, bukan untuk dijual.
Ditinjau dari aspek kepemimpinan, hubungan antara pemimpin dan rakyat berlangsung secara informal. Seorang pimpinan memiliki beberapa kedudukan dan peranan yang sulit dipisahkan, sehingga segala sesuatu dipusatkan pada seorang kepala desa.
Perubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola piker masyarakat (terutama generasi tua) masih didasarkan pada tradisi. Disamping itu juga kurang meratanya proses pembangunan dan informasi sehingga menimbulkan kondisi ang kontras antara masyarakat perdesaan dengan masyarakat perkotaan.
Dengan berkembangnya iptek, informasi melalui media masa mulai masuk ke masyarakat perdesaan. Hal ini berakibat perubahan karakter/watak, bahkan menghilangkan karakter masyarakat perdesaan. Meskipun pengaruh media masa tidak selalu negatif.
Di Indonesia, desa memiliki peran penting, mengingat mayoritas penduduk tinggal di perdesaan. Menurut bintarto, desa memiliki fungsi berikut.
1) Hinterland atau daerah dukung yang berperan sebagau daerah pemberi makanan pokok yang tidak dapat dihasilkan kota.
2) Dari sudut ekonomi, berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power).
3) Dari segi kegiatan/okupasi, desa merupakan desa agraris, manufaktur, industry, dan sebagainya.
Masyarakat perdesan memiliki keyakinan yang mendalam terhadap norma sosial, sehingga mereka memiliki sifat sulit berubah. Hal ini menguntungkan dalam pembakuan akhlak dan budi perkerti, namum merugikan dalam perkembangan iptek. Kepatuhan warga bukan karena takut terhadap sanksi sosial, melainkan keyakinan mendalam akan kebenaran nilai sosial dalam norma. Factor yang mendukung kepatuhan murni yaitu :
1) Kehidupan rohani lebih tebal dan berkembang lebih subur.
2) Tuntutan hidup relative ringan.
3) Letaknya yang terpencil dan komunikasi tertutup menghambat masuknya pengaruh negative.

4) Jumlah penduduk relative sedikit dan saling mengenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar