Jujur
Dalil-dalil
Qur’an
Firman
Allah SWT :
يـاَيـُّهَا
الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيـْدًا. يُصْلِحْ
لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنـُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّـطِعِ اللهَ وَ
رَسُوْلَه فَـقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب:70-71
Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 - 71]
يـاَيـُّهَا
الَّذَيـْنَ امَنُوْا لِمَ تَـقُوْلُـوْنَ مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. كَـبُرَ
مَقْتـًا عِنْدَ اللهِ اَنْ تَـقُوْلُـوْا مَا لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. الصف:2-3
Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada
kamu kerjakan. [Ash-Shaff : 2 -
3]
وَ قُلْ
لِّـعِبَادِيْ يَـقُوْلُـوا الَّـتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ الشَّيْطنَ يَنْزَغُ
بَـيْنَـهُمْ، اِنَّ الشَّيْطنَ كَانَ لِلإِنــْسَانِ عَدُوًّا مُّبِـيْنًا.
الاسراء:53
Dan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan (suka) menimbulkan perselisihan
diantara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia”. [Al-Israa' : 53]
Dalil-dalil
Hadits
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ
اَبــِى بَكْرٍ الصِّدِّيـْقِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَـيْكُمْ
بِـالصِّدْقِ، فَاِنــَّهُ مَعَ اْلبِرِّ وَ هُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَ اِيـَّاكُمْ
وَ اْلكَذِبَ، فَاِنــَّهُ مَعَ اْلفُجُوْرِ وَ هُمَا فِى النـَّارِ. ابن حبان فى
صحيحه
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan
keduanya di neraka”. [HR. Ibnu Hibban di
dalam Shahihnya]
عَنِ
ابـْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ
فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِى اِلىَ
اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى
يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا. وَ اِيـَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ
اْلكَذِبَ يَـهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اْلفُجُوْرُ يَـهْدِى اِلىَ النَّارِ. وَ
مَا يَزَالُ اْلعَبْدُ يَكْذِبُ وَ يَـتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ
اللهِ كَـذَّابـًا. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و صححه و اللفظ له
Dari
Ibnu Mas’ud RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu berlaku
jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu
membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih
kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada
kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seorang hamba
itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan
Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkannya dan lafadh baginya]
عَنْ
عُبَادَةَ بـْنِ الصَّامِتِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا
مِنْ اَنـْفُسِكُمْ، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْـتُمْ،
وَ اَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَ اَدُّوْا اِذَا ائْـتُمِنْـتُمْ، وَ احْفَظُوْا
فُرُوْجَكُمْ، وَ غُضُّوْا اَبـْصَارَكُمْ، وَ كُـفُّـوْا اَيـْدِيـَكُمْ. احمد و
ابن ابى الدنيا و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و البيهقى
Dari
Ubadah bin Shamit RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Hendaklah kalian
menjamin padaku enam perkara dari dirimu, niscaya aku menjamin surga bagimu :
1. Jujurlah apabila kamu berbicara, 2. Sempurnakanlah (janjimu) apabila kamu
berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kamu diberi amanat, 4. Jagalah kemaluanmu, 5.
Tundukkanlah pandanganmu (dari ma’shiyat) dan 6. Tahanlah tanganmu (dari hal
yang tidak baik)”. [HR. Ahmad, Ibnu
Abid-Dunya, Ibnu Hibban di dalam shahihnya, Hakim dan Baihaqi]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ رَجُلاً جَاءَ اِلىَ النَّبِيِّ ص فَقَالَ:
يـَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا عَمَلُ اْلجَنَّةِ؟ قَالَ: اَلصِّدْقُ. اِذَا صَدَقَ
الْعَبْدُ بَرَّ، وَ اِذَا بَرَّ آمَنَ، وَ اِذَا آمَنَ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. قَالَ:
يـَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا عَمَلُ النَّارِ؟ قَالَ: َالْكَذِبُ، اِذَا كَـذَبَ
اْلعَبْدُ فَجَرَ، وَ اِذَا فَجَرَ كَـفَرَ، وَ اِذَا كَـفَرَ يَعْنِى دَخَلَ
النـَّارَ. احمد
Dari
Abdullah bin ‘Amr RA ia berkata : Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW, lalu bertanya : “Ya Rasulullah, apakah amalan surga itu ?”
Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan surga itu ialah) jujur. Apabila seorang
hamba itu jujur berarti dia itu baik, apabila baik dia beriman dan apabila dia
beriman maka dia masuk surga”. Orang itu bertanya lagi : “Ya Rasulullah, apakah
amalan neraka itu ?” Rasulullah SAW bersabda : “(Amalan neraka itu ialah)
dusta. Apabila seorang hamba itu berdusta berarti dia durhaka, apabila durhaka
dia kafir dan apabila kafir maka dia masuk neraka”. [HR. Ahmad]
عَنْ
اَبــِى بُـرَيـْدَةَ اْلاَسْلاَمِيِّ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَـقُوْلُ: اَلاَ اِنَّ اْلكَـذِبَ يُـسَوِّدُ اْلوَجْهَ. وَ النَّـمِيْمَةَ
عَذَابُ اْلـقَـبْرِ. ابو يعلى و الطبرانى و ابن حبان فى صحيحه و البيهقى
Dari
Abu Buraidah Al-Aslamiy RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda
: “Ketahuilah, sesungguhnya dusta itu menghitamkan wajah dan namimah itu
(menyebabkan) siksa qubur”.
[HR. Abu Ya'la, Thabrani, Ibnu Hibban di dalam Shahihnya dan Baihaqi]
عَنْ
اَنــَسِ بـْنِ مَالـِكٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَـقُوْلُ: ثَلاَثٌ
مَنْ كُنَّ فِـيْهِ فَـهُـوَ مُنَافِقٌ وَ اِنْ صَامَ وَ صَلَّى وَ حَجَّ وَ
اعْتَـمَرَ، وَ قَالَ اِنــِّى مُسْلِمٌ. اِذَا حَدَّثَ كَـذَبَ وَ اِذَا وَعَدَ
اَخـْلَـفَ وَ اِذَا ائْــتُمِنَ خَانَ. ابو يعلى
Dari
Anas bin Malik RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Adatiga perkara yang apabila tiga perkara itu ada padanya maka ia adalah orang
munafiq, meskipun ia puasa, shalat, hajji, umrah dan mengatakan : “Sesungguhnya
saya orang Islam”, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila
berjanji menyelisihi dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat”. [HR. Abu Ya'la]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَمْرِو بـْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ
مَنْ كُـنَّ فِـيْهِ كَانَ مُنَـافِقًا خَالـِصًا، وَ مَنْ كَانَ فِـيْهِ خَصْلَةٌ
مِنْـهُنَّ كَانَتْ فِـيْهِ خَصْلَةُ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا
ائْـتُـمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا
خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى
Dari
Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda :
“Ada empat perkara barangsiapa yang
empat perkara itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan
barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat perkata itu berarti ada
padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1.
Apabila diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila
berjanji menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai]
عَنِ
اْلحَسَنِ بـْنِ عَلِيٍّ رض قَالَ: حَفِظْـتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص: دَعْ مَا
يُـرِيـْبُكَ اِلىَ مَا لاَ يُـرِيـْبُكَ. فَاِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنـِيْنَةٌ، وَ
اْلكَـذِبَ رَيـْبَةٌ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح
Dari
Hasan bin Ali RA ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah SAW (beliau bersabda)
: “Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak
meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan”. [HR. Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih]
عَنْ
اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: لاَ يُـؤْمـِنُ اْلعَبْدُ
اْلاِيـْمَانَ كُـلَّهُ حَتَّى يـَتْرُكَ اْلكَـذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ
اْلمِرَاءَ وَ اِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد و الطبرانى
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah beriman
seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam
bergurau dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. [HR. Ahmad dan Thabrani]
عَنْ
اَبــِى اُمَامَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَنــَا زَعِيْمٌ بِـبَـيْتٍ فِى
وَسَطِ اْلجَنَّةِ لِمَنْ تَـرَكَ اْلكَذِبَ وَ اِنْ كَانَ مَازِحًا. البيهقى
بـإسناد حسن
Dari
Abu Umamah RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Saya menjamin dengan rumah di
tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam bergurau”. [HR. Baihaqi dengan sanad Hasan]
عَنْ
اَبــِى هُرَيــْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنـــَّهُ قَالَ: مَنْ قَالَ
لِصَبِيٍّ تَـعَالَ هَاكَ، ثُمَّ لَمْ يُـعْطِهِ، فَهِيَ كَـذْبَةٌ. احمد و ابن
ابى الدنيا
Dari
Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW sesungguhnya beliau bersabda : “Barangsiapa
berkata kepada anak kecil : “Kesinilah ! saya beri”. Kemudian ia tidak
memberinya, maka yang demikian itu adalah perbuatan dusta”. [HR. Ahmad dan Ibnu Abid Dunya]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بـْنِ عَامِرٍ رض قَالَ: دَعَتْنِى اُمِّى يَـوْمًا. وَ رَسُوْلُ
اللهِ ص قَاعِدٌ فِى بَيْتِنَا. فَقَالَتْ: هَا تَعاَلَ اُعْطِكَ، فَقَالَ لهَاَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا اَرَدْتِ اَنْ تُعْطِيْهِ، قَالَتْ: اَرَدْتُ اَنْ
اُعْطِيَهُ تَمْرًا، فَقَالَ لَـهَا رَسُوْلُ اللهِ ص اَمَا اِنــَّكِ لَـوْ لَمْ
تُعْطِـيْهِ شَيْئًا كُـتِبَتْ عَلَـيْكِ كَـذْبــَةٌ. ابو داود و البيهقى
Dari
Abdullah bin ‘Amir RA ia berkata, “Pada suatu hari ibu saya memanggil saya,
pada waktu itu Rasulullah SAW sedang duduk di rumah kami. Ibu saya berkata :
“Kesinilah ! kamu saya beri”. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Apakah betul
engkau akan memberinya ?” Ibu saya berkata : “Saya akan memberinya korma”. Lalu
Rasulullah SAW bersabda kepada ibu saya : “Ketahuilah, sesungguhnya kamu jika
tidak memberi sesuatu kepadanya niscaya kamu dicatat dusta”. [HR. Abu Dawud dan Baihaqi]
عَنْ اَبــِى
هُرَيـْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَجْتَمِعُ اْلكُـفْرُ وَ
اْلاِيـْمَانُ فِى قَـلْبِ امْرِئٍ، وَ لاَ يَجْتَمِعُ الصِّدْقُ وَ اْلكَـذِبُ
جَمِيْعًا وَ لاَ تَجْتَمِعُ اْلخِيَانَةُ وَ اْلاَمَانَةُ جَمِيْعًا. احمد
Dari
Abu Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan berkumpul
kekafiran dengan keimanan di hati seseorang, begitu pula tidak akan berkumpul
bersama-sama kejujuran dengan kedustaan dan tidak akan berkumpul bersama-sama
khianat dengan amanat”.
[HR. Ahmad]
عَنْ اَنــَسٍ
رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَـسْتَـقِيْمُ اِيـْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى
يَـسْتَـقِيْمُ قَـلْـبُهُ، وَ لاَ يَـسْتَـقِيْمُ قَـلْـبُهُ حَتَّى
يَـسْتَـقِيْمُ لـِسَانُهُ، وَ لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ رَجُلٌ لاَ يَـأْمَنُ
جَارُهُ بِـوَائـِقَــهُ. احمد و ابن ابى الدنيا
Dari
Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan lurus iman seorang
hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga lurus pula
lisannya. Dan tidak akan masuk surga orang yang (membuat) tetangganya itu tidak
aman dari kejahatannya”.[HR.
Ahmad dan Ibnu Abid-Dunya].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar