MAKALAH
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN
PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DAN UUD NKRI 1945

Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang
dibimbing
oleh Johny Koynja
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
M.FAUZIN
AL HABIB ( L1A017068 )
RAI
MAULANA KRISNAPUTRA ( A1A017108 )
PETI
ARITA LES SUMBAWATI ( E1C017069 )
NUNUNG
NUTRISMA ( E1C017062 )
DESY
SANI WIDIARTI (
D1A017075 )
TAHUN PERTAMA BERSAMA
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas
Makalah Mata Kuliah Kewarganegaraan yang berjudul Bagaimana
Hakikat, Instrumentasi, dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila
dan UUD NKRI 1945. Makalah ini
diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu teruta anggota kelompok kami yang selalu kompak dalam
setipa proses penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penyusun sangat menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak yang harus di
koreksi oleh karena itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak tentunya
dengan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca,
mahasisiwa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Mataram, 11 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN
SAMPUL.......................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang.................................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................................................ 1
C.
Manfaat Penulisan............................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
A.
Menelusuri Konsep Dan Urgensi Demokrasi
Yang Bersumber Dari Pancasila ................ 2
B.
Menanya Alasan Mengapa Deperlukan
Demokrasi Yang Bersumber Dari Panccasila...... 3
C.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan
Politik Tentang Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila............................................................................................................................................. 4
D.
Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan
Tantangan Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila............................................................................................................................................. 5
E.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi
Demokrasi Pancasila .............................................. 6
BAB
III PENUTUP............................................................................................................... 8
A.
Kesimpulan.......................................................................................................................... 8
B.
Saran.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap
warga negara mendambakan pemerintahan demokratis yang menjamin tegaknya
kedaulatan rakyat. Hasrat ini dilandasi pemahaman bahwa pemerintahan demokratis
memberi peluang bagi tumbuhnya prinsip menghargai keberadaan individu untuk
berpartisipasi dalam kehidupan bernegara secara maksimal. Karena itu, demokrasi
perlu ditumbuhkan, dipelihara, dan dihormati oleh setiap warga negara tentunya
dengan berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945
Demokrasi
intinya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bukan
untuk para oknum-oknum penguasa yang mementingkan golongannya masing-masing.
Apakah mereka lupa karena siapa mereka bisa duduk di kursi empuk itu?
B. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
Hakikat Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
b. Bagaimana
Instrumentasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
c. Bagaiman
Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
C. Manfaat
Penulisan
Mahasiswa
mampu memahami dan berfikir kritis terhadap Hakikat, Instrumentasi dan Praksis
Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Apa Demokrasi Itu?
Secara etimologis, demokrasi berasal
dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang
berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, demos-cratein atau demos-cratos
berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Abraham Lincoln mantan
Presiden Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa “demokrasi adalah suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” atau “the
government from the people, by the people, and for the people”.
2.
Tiga Tradisi Pemikiran Politik Demokrasi
Tiga
tradisi pemikiran politik yakni:
1.
Teori Aristotelian Klasik
Demokrasi
merupakan salah satu bentuk pemerintahan, yakni pemerintahan oleh seluruh
warganegara yang memenuhi syarat kewarganegaraan.
2.
Teori Abad Pertengahan
Demokrasi
yang pada dasarnya menerapkan “Roman law” dan konsep “popular souvereignity”
menempatkan suatu landasan pelaksanaan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
3.
Doktrin kontemporer.
Demokrasi
menerapkan konsep “republik” dipandang sebagai bentuk pemerintahan rakyat yang
murni.
Proses
demokrasi itu dapat diidentifikasi dalam empat bentuk demokrasi antra lain:
a.
Demokrasi Protektif
Kekuasaan ekonomi pasar, di mana
proses pemilihan umum dilakukan secara reguler sebagai upaya yakni untuk
memajukan kepentingan pasar dan melindunginya dari tirani negara.
b.
Demokrasi Pembangunan
Demokrasi yang ditandai oleh konsepsi
atau model manusia sebagai individu yang posesif, yakni manusia sebagai yang
dikompromikan dengan konsepsi mahluk yang mampu mengembangkan kekuasaan atau
kemampuannya. Di samping itu, juga menempatkan "Partisipasi
demokratis" sebagai “jalur pusat menuju
pengembangan diri”.
c.
Demokrasi Ekuilibrium
Penyeimbangan nilai partisipasi dan
pentingnya apatisme, dengan alasan bahwa apatisme di kalangan mayoritas warga
negara menjadi fungsional bagi demokrasi karena partisipasi yang intensif
sesungguhnya dipandang tidak efisien bagi individu yang rasional.
d.
Demokrasi Partisipatoris
Yakni bahwa kita tidak dapat mencapai
partisipasi yang demokratis tanpa perubahan lebih dulu dalam ketakseimbangan
sosial dan kesadaran sosial, tetapi kita juga tidak dapat mencapai perubahan
dalam ketakseimbangan sosial dan kesadaran sosial tanpa peningkatan partisipasi
lebih dulu.
3.
Pemikiran Tentang Demokrasi Indonesia
Demokrasi yang dianut di Indonesia
adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila yang masih terus berkembang dan
sifat dan ciri-cirinya terdapat perbagai tafsiran dan pandangan.
Menurut Moh. Hatta, kita sudah
mengenal tradisi demokrasi jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni demokrasi
desa. Demokrasi desa atau desa-demokrasi merupakan demokrasi asli Indonesia,
yang bercirikan tiga hal yakni 1) cita-cita rapat, 2) cita-cita massa protes,
dan 3) cita-cita tolong menolong.
Dengan demikian, demokrasi diyakini
dan diterima sebagai sistem politik yang baik guna mencapai kesejahteraan
bangsa.
4.
Pentingnya Demokrasi sebagai Sistem
Politik Kenegaraan Modern
Demokrasi memegang peran penting dalam masyarakat dan
dalam tata aturan suatu negara. Tanpa adanya demokrasi di suatu negara, dan
segala sesuatunya di atur oleh pemerintah, maka hilanglah kesejahteraan
masyarakat dan kacaulah negara tersebut. Suatu negara, perlu adanya masyarakat
yang komplemen, mendukung, dan masyarakat perlu terlibat dalam pembangunan
suatu negara demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan negara. Dengan
demokrasi tak ada saling ingin menang sendiri, saling memaksakan kehendak,
saling menghina, saling melecehkan, saling menjatuhakan. Yang ada saling
menghargai, saling menghormati, saling mengerti, saling menerima pendapat orang
lain, saling lapang dada, saling tenggang rasa. Dan kehidupan yang nyaman pasti
akan tercipta.
B.
Menanya Alasan Mengapa Deperlukan
Demokrasi Yang Bersumber Dari Panccasila
Sejumlah persoalan tentang kelemahan
praktik hukum kita yang muncul di
berbagai media jejaring sosial:
1.
Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan
partai politik
2.
Skrisis partisipasi politik rakyat
3.
Munculnya penguasa didalam demokrasi
4.
Demokrasi saat ini membuang kedaulatan
rakyat
Adanya
krisis partisipasi politik disebabkan karena tidak ada peluang untuk
berpartisipasi atau karena terbatasnya kemampuan untuk berpartisipasi dalam
politik. Secara lebih spesifik penyebab rendahnya partisipasi politik adalah
a.
Pendidikan yang rendah
b.
Tingkat ekonomi rakyat yang rendah
c.
Partisipasi politik rakyat kurang mendapat
tempat dari pemerintah
Penyebab
munculnya penguasa dalam demokrasi ditandai dengan menjamurnya “dinasti politik
yang mengusai segi kehidupan masyarakat, pemerintahan, lembaga perwakilan,
bisnis, peradilan, dan sebagainya oleh satu keluarga atau kroni.
C.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan
Politik Tentang Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila
1.
Sumber Nilai yang Berasal dari Demokrasi
Desa
Demokrasi yang diformulasikan sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat merupakan fenomena baru
bagi Indonesia ketika merdeka
Mengenai
adanya anasir demokrasi dalam tradisi desa kita akan meminjam dua macam
analisis berikut:
· Pertama,
paham kedaulatan rakyat sebenarnya sudah tumbuh sejak lama di Nusantara. Di
alam Minangkabau, misalnya pada abad XIV sampai XV kekuasaan raja dibatasi oleh
ketundukannya pada keadilan dan kepatutan.
· Kedua,
tradisi demokrasi asli Nusantara tetap bertahan sekalipun di bawah kekuasaan
feodalisme raja-raja Nusantara karena di banyak tempat di Nusantara, tanah
sebagai faktor produksi yang penting tidaklah dikuasai oleh raja, melainkan
dimiliki bersama oleh masyarakat desa. Karena pemilikan bersama tanah desa ini,
hasrat setiap orang untuk memanfaatkannya harus melalui persetujuan kaumnya.
2.
Sumber Nilai yang Berasal dari Islam
Nilai demokratis yang berasal dari
Islam bersumber dari akar teologisnya. Inti dari keyakinan Islam adalah
pengakuan pada Ketuhanan Yang Maha Esa (Tauhid, Monoteisme). Dalam keyakinan
ini, hanya Tuhanlah satu-satunya wujud yang pasti. Semua selain Tuhan, bersifat
nisbi belaka. prinsip Tauhid adalah paham persamaan (kesederajatan) manusia di
hadapan Tuhan, yang melarang adanya perendahan martabat dan pemaksaan kehendak
antarsesama manusia.
3.
Sumber Nilai yang Berasal dari Barat
Masyarakat Barat (Eropa) mempunyai
akar demokrasi yang panjang. Pusat pertumbuhan demokrasi terpenting di Yunani
adalah kota Athena, yang sering dirujuk sebagai contoh pelaksanaan demokrasi
partisipatif dalam negara-kota sekitar abad ke-5 SM. Model pemerintahan
demokratis model Athena dan Roma ini kemudian menyebar ke kotakota lain sekitarnya,
Kehadiran kolonialisme Eropa,
khususnya Belanda, di Indonesia, membawa dua sisi dari koin peradaban Barat:
sisi represi imperialisme-kapitalisme dan sisi humanisme-demokratis.
Perkembangan sejarah demokrasi
Indonesia sampai masa Orde Baru dapat dibagi dalam empat masa, yaitu:
a.
Masa Republik Indonesia I (1945-1959) yang
dinamakan masa demokrasi konstitusional
b.
Masa Republik Indonesia II (1959-1965)
yaitu masa Demokrasi Terpimpin
c.
Masa Republik Indonesia III (1965-1998)
yaitu masa demokrasi Pancasila. Demokrsi
d.
Masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang)
yaitu masa reformasi
D.
Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan
Tantangan Demokrasi Yang Bersumber Dari Pancasila
Sepanjang
sejarah Indonesia pernah mengalami dinamika ketatanegaraan seiring dengan berubahnya
konstitusi yang dimulai sejak berlakunya UUD 1945 (I), Konstitusi RIS 1949,
UUDS 1950, kembali ke UUD 1945 (II) dan akhirnya kita telah berhasil
mengamandemen UUD 1945 sebanyak empat kali.
1.
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sebelum dilakukan Amendemen/perubahan,
MPR merupakan lembaga tertinggi Negara. Setelah Amendemen MPR menjadi sistem
yang horizontal fundamental dengan prinsip checks and balances (saling
mengawasi dan mengimbangi) antarlembaga negara.
2.
Dewan Perwakilan Rakyat
Setelah Amendemen perubahan yang
terjadi pada DPR adalah penambahan ketentuan mengenai pemilihan anggota DPR.
Dua ketentuan lainnya, yakni susunan dan masa sidang DPP tetap tidak berubah.
Fungsi DPR ada tiga, yaitu fungsi
legislasi(membentuk undang-undang), fungsi anggaran (menyusun & menetapkan
APBN bersama presiden), dan fungsi pengawasan (pengawasan pelaksanaan UUD)
DPR
mempunyai hak interpelasi (meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan pemerintah), hak angket (penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah,
dan hak menyatakan pendapat), hak menyatakan pendapat (menyatakan pendapat
terhadap kebijakan pemerintah)
3.
Dewan Perwakilan Daerah
Sistem perwakilan di Indonesia
merupakan sistem yang khas Sebab di samping terdapat DPR sebagai lembaga
perwakilan berdasarkan aspirasi rakyat, juga ada DPD sebagai lembaga penampung
aspirasi daerah. Demikianlah dinamika yang terjadi dengan lembaga
permusyawaratan dan perwakilan di negara kita yang secara langsung mempengaruhi
kehidupan demokrasi. Dinamika ini tentu saja kita harapkan akan mendatangkan
kemaslahatan kepada semakin sehat dan dinamisnya Demokrasi Pancasila yang
tengah melakukan konsolidasi menuju demokrasi yang matang
E.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi
Demokrasi Pancasila
1.
Kehidupan Demokratis yang Bagaimana yang
Kita Kembangkan?
Demokrasi kita selain memiliki sifat
yang universal, juga memiliki sifat khas sesuai dengan budaya bangsa Indonesia
yang berdasarkan Pancasila.
Sebagai
demokrasi yang berakar pada budaya bangsa, kehidupan demokratis yang kita
kembangkan harus mengacu pada landasan idiil Pancasila dan landasan
konstitusional UD NKRI Tahun 1945.
2.
Mengapa Kehidupan yang Demokratis Itu
Penting?
Pada hakikatnya sebuah negara dapat
disebut sebagai negara yang demokratis, apabila di dalam pemerintahan tersebut
rakyat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,
memiliki
persamaan
di muka hukum, dan memperoleh pendapatan yang layak karena terjadi distribusi
pendapatan yang adil.
3.
Bagaimana Penerapan Demokrasi dalam
Pemilihan Pemimpin Politik dan Pejabat Negara?
Seorang pemimpin harus yang memiliki kemampuan
memadai, sehingga ia mampu melindungi dan mengayomi rakyatnya dengan baik. Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. Berdasarkan sistem demokrasi yang kita
anut seorang pemimpin itu harus beriman dan bertawa, bermoral, berilmu,
terampil, dan demokratis.
Sikap seseorang yang memperoleh
kepercayaan sebagai pemimpin? Sikap terbaik jika memperoleh kepercayaan adalah
mensyukurinya, sebab hakikatnya merupakan nikmat dari Tuhan. Salah satu cara
untuk bersyukur adalah selalu ingat akan tugas kepemimpinan yang diembannya,
yakni memimpin umat mencapai tujuan dengan ridha Tuhan. Apabila ia beriman dan
bertakwa maka tugas-tugas kepemimpinannya itu akan disyukuri sebagai amanah dan
sebagai kewajiban mulia agar mampu dilaksanakan dengan baik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan makalah mengenai Hakikat, Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia
Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Hakikat
demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945 adalah peran utama
rakyat dalam pross sosial politik, hal ini sesuai dengan tiga pilar penegak
demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan
pemerintahan untuk rakyat.
b. Instrumentasi
demokrasi Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD NKRI 1945 adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
c. Praktik
demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan kehidupan
kenegaraan Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal telah
terumuskan, sedang dalam tataran empiris mengalami pasang surut.
B. Saran
Sebaiknya Mahasiswa
harus lebih memahami lagi mengenai Hakikat, Instrumentasi dan
Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dikarenakan
pengetahuan ini dapat mmebuat kita semakin bersemangat dalam menjalani
kehidupan karena setiap individu mempunyai kebebasan untuk menyuarakan pendapat
di muka umum.
DAFTAR
PUSTAKA
Winataputra
Udin Sarifudin, Dasim, Sapriya, Winarno. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib
Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar